Golok Multidimensional Sebagai Warisan Budaya

- Kamis, 16 Mei 2019 | 12:46 WIB
c898afd7-6d00-456b-a90a-7fbe820c04fd
c898afd7-6d00-456b-a90a-7fbe820c04fd

FAJARBANTEN.COM – Indonesia tidak dapat dipungkiri memiliki khasanah budaya yang membanggakan, terbukti dari golok saja, ada ratusan jenis golok yang diwariskan nenek moyang kita para pembuat golok. Dari mulai golok berukirkan lurus, hingga golok yang terukir lengkung. Hal Ini terungkap saat Panitia Festival Golok Day PT. Dwipa menggelar Seminar Budaya Internasional Di Aula Setda, Pemkot Cilegon, beberapa waktu yang lalu, Sabtu (4/5/2019).

Seminar budaya internasional dengan tema Golok Multidimensional Sebagai Warisan Budaya "Multidimentional Golok Of Cultural Heritage” menghadirkan pembicara dari Kota Cilegon Abah Jamhari Sakti, Nadjamuddin Ramly dari Kemendikbid, Muhammad Fajar Laksana dari Sukabumi Padjajaran, Jasmi Salam Budayawan Singapura, Muhammad Herrin bin Mansor dari Malaysia dan abah yadi Ahyadi dari Banten dan edwel Datoek Rajo Gampo Alam dari Harimau Minang Kabau.

Pada kesempatan tersebut, Abah Jamhari Sakti, mengapresiasi para peserta dari luar daerah sampai luar negeri juga ikut andil.

“Ini sebagai upaya untuk menjaga budaya, agar tidak hilang tergerus jaman,” katanya.

-


Dengan seminar ini, dijelaskan pembuat golok Cilegon ini, pagelaran seminar budaya, dan festival ini sebagai bentuk persatuan para pendekar di seluruh penjuru dunia.

“Saya sangat bahagia, para pendekar ke sini, untuk menjalin persatuan bukan untuk memecah persatuan,” jelasnya. (Rls/Madsari)

Editor: Administrator

Terkini

Polda Banten Rutin Gelar Ngaji Bareng

Kamis, 4 Februari 2021 | 10:23 WIB

Bupati Zaki Larang Kerumunan Saat Natal Dan Tahun Baru

Senin, 21 Desember 2020 | 13:33 WIB

Wudhu Jadi Imunitas Covid-19

Jumat, 30 Oktober 2020 | 14:11 WIB

Inovasi Baru Budidaya Lebah Tanpa Sengat

Jumat, 30 Oktober 2020 | 10:13 WIB

Golok Multidimensional Sebagai Warisan Budaya

Kamis, 16 Mei 2019 | 12:46 WIB

WBP Rutan Rangkasbitung "Nobar" Film The Power Of Love

Kamis, 27 September 2018 | 20:50 WIB

Yusuf Surya Permana Pelestari Seni Pupuh Sunda

Kamis, 20 September 2018 | 12:58 WIB
X