Oleh : Ria Ardiyanti
DIKUTIP dari kampusmerdeka .kemendikbud. go.id Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program pertukaran mahsiswa dalam negeri selama 1 (satu) semester yang akan mengajak para mahasiswa sebagai agen of change, untuk mendapatakan pengalaman belajar di perguruan tinggi (PT) terbaik di seluruh Indonesia. Program tersebut diselenggarakan pada setiap semester gangsal dan tentunya mahasiswa akan mendapatkan pengakuan kredit hingga 20 SKS. Melalui program ini mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung keberagaman budaya nusantara baik secara terulis maupun secara praktik.
Dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka, mahasiswa akan dapat merasakan bagaimana hidup di daerah berbeda, diluar pulau kampus asalnya. Mereka juga dapat berjumpa dan berinteraksi dengan mahasiswa dari PT yang berbeda sehingga menambah ketrampilan kepemimpinan, percayaan diri, dan kepekaan sosial. Melalu program ini mahasiswa dapat mengexplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara melalui kegiatan modul nusantara yang di laksanakan setiap minggunya.
Modul nusatara merupakan salah satu ciri khas dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan kegiatan non-akademik yang bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air dengan melalui empat jenis kegiatan yang ada di dalamnya yaitu kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Kegiatan modul nusantara ini bersifat wajib termasuk pada komposisi SKS dan pelaksanaanya akan dibantu oleh Dosen Pembimbing Modul Nusantara bersama Liaison Officer (Lo/Mentor).
Kegiatan modul nusantara ini mampu menjadi ajang untuk mengenal keberagaman di Indonesia terutama untuk mahasiswa yang merupakan sosok penting yang membantu suatu proses perubahan bangsa dan negara, karena dengan adanya kegiatan modul nusantara ini dapat memaksimalkan ruang perjumpaan antara mahasiswa yang berasal dari segala penjuru negeri, menambah pemahaman, pengetahuan dan mengedepankan toleransi. Disini mereka dapat bertukar cerita dan mengenal kebudayaan satu sama lain yang sangat beragam dari berbagai daerah baik bahasa daerah asal, suku, baju adat, tarian, kuliner khas, hingga wisata yang ada di daerahnya sehingga perbedaan tersebut yang menjadi keindahan dalam program pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri dan membuat mereka sadar akan begitu banyaknya keberagaman di Indonesia yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Kegitan modul nusantara yang dilaksanakan setiap sekali dalam seminggu memberikan pengalaman dan pengajaran kepada mahasiswa karena setiap minggunya mereka akan mengexplor tentang kebudayan yang beragam baik itu tentang situs bersejarah, kuliner khas, pentas budaya/kesenian, membuat sebuah karya seni dan keberagaman lain yang terdapat di daerah tempat dimana Perguruan Tinggi (PT) yang mereka pilih.
Kegiatan modul nusantara ini merupakan kegiatan yang sangat di nantikan oleh saya Ria Ardiyanti salah satu mahasiswa dari Universitas Jambi yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka batch 2 (PMM2) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 2022 dan mengikuti perkuliah di Untirta sejak 22 September 2022.selama mengikuti program PMM2, kegiatan modul nusantara inilah yang sangat saya nantikan setiap minggunya setelah melaksanakan perkuliahan yang sangat melelahkan karena kegitan ini sangat seru dan menyenangkan.
Selama mengikuti kegiatan modul nusantara ini saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, disana saya dapat mengetahui tentang sejarah kesultanan yang terdapat di daerah Banten, mengetahui tentang pentas budaya Debus dan Rampak Beduk yang merupakan kesenian tradisonal khas Banten yang mengandung unsur religius. Melihat dan mencicipi kuliner khas daerah Banten, kemudian di ajarkan dan mempraktikan secara langsung cara membatik dari 12 motif batik yang terdapat di daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tersebut. Disana juga saya diberi kesempatan untuk pergi ke industri kerajinan gerabah yang ada di daerah Banten serta dapat melihat proses pembuatan gerabah dan memperaktikannya, dimana industri kerajian gerabah ini adalah kerajinan tangan warisan leluhur, dibuat dengan tanah liat berkualitas, sehingga banyak diminati berbagai daerah bahkan mancanegara.
Dan kegiatan modul nusatara yang paling bersejarah serta tidak terlupakan bagi saya adalah ketika saya bersama teman-teman lainnya pergi berkunjung dan berkemah di suku baduy luar/baduy dalam, menyusuri hutan dan gunung yang sangat indah dengan jarak tempuh kurang lebih 6 jam untuk sampai disana. Dikutip dari bantenprov.go.id suku Baduy dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainya. Suku Baduy-Rawayatan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng Seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Inilah yang menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena saya dapat melihat secarang langsung bagimana suku Baduy bertahan hidup dan mempertahankan tradisi leluhur yang menjadi keaslian budaya mereka.
Selain pengalaman kegiatan modul nusantara yang telah saya dapatkan selama mengikuti program pertukaran mahasiswa di Untirta terdapat juga keseruan dan pengalam lain yang tidak kalah luar biasanya dari rekan yang mengikuti PMM2 di Universitas Jendral Soedirman yaitu Yayang Putra Jumiko, mahasiswa program studi Teknik Pertanian dari Universitas Jambi. Ia banyak sekali berbagi cerita tentang pengalamannya selama mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka salah satunya ialah melaksanakan kontribusi sosial selama 3 hari di daerah Purwokerto. Bagi ia itu adalah kegiatan yang sangat luar biasa karena disana ia dapat berbaur dan merasakan begitu merangkulnya masyarakat yang ada disana. Kemudian hal yang sangat menyenangkan adalah ia bersama teman-teman yang lain dapat bertukar cerita mengenai keberagaman daerah masing-masing bersama masyarakat setempat, tentunya hal ini yang membuat ia dan teman-teman pmm2 merasakan keberagaman budaya yang ada di Indonesia secara langsung.
Program pertukaran mahasiswa medeka yang merupakan program dari Kemendikbudristek berhasil menjadi ajang untuk mengenali keberagaman yang ada di Indonesia karena melalui program ini mahasiswa mendapat pengalam baru yang berkaitan dengan nilai keberagaman suku, budaya, agama, kepercayaan, dan bahasa. Mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk merefleksikan nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan yang mereka alami untuk memahami kondisi kehidupan nyata yang dihadapi mahasiswa sehari-hari.
Program ini juga dapat memperkuat, melengkapi, memperkaya kemampuan dan ketrampilan mahasiswa, karena program ini mampu menjadi tempat mahasiswa meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas dikalangan mahasiswa dari seluruh Indonesia melalui pembelajaran lintas budaya, serta kemampuan mengembangkan jiwa kepemimpinan dan soft skill yang beradaptasi dengan latar belakang yang beragam untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme. Harapan kedepannya adalah program pertukaran mahasiswa merdeka terus berlanjut dan setiap kampus mampu menjalankan program ini dengan baik sehingga mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka ini merasakan dan mendapatkan pengalam yang berharga sehingga pertukaran sementara ini benar akan menjadi bermakna selamanya. (**)