Ketua Kumala Lebak Angkat Bicara Soal Aksi Buruh di Ruang Kerja Gubernur Banten

- Senin, 27 Desember 2021 | 19:35 WIB
Misbahudin, ketua keluarga mahasiswa Lebak (KUMALA)  (Dinan)
Misbahudin, ketua keluarga mahasiswa Lebak (KUMALA) (Dinan)

fajarbanten.com - Beberapa hari ini Banten dikejutkan dengan statmen yang di keluarkan oleh gubernur bBanten terhadap gerakan buruh yang memaksa masuk ke ruangan Gubernur Banten Wahidin Halim, bahkan sampai menduduki kursi yang sering di pakai olehnya.

" Wajar bagi saya jika buruh memaksa masuk, ya karna mereka geram atas statmen yang di keluarkan oleh gubernur banten dan menyinggung perasaan para buruh," ungkap Misbahudin selaku ketua keluarga mahasiswa Lebak (KUMALA) saat di temui di sekretariat Kumala dikota serang. Senin 27 Desember 2021.

Menurutnya Misbahudin, Gubernur Banten sangat tidak mencermikan sosok pemimpin yang baik dan mendidik terhadap masyrakatya bahkan sangat arogan dan tidak mencerminkan kepribadian intelektual terhadap kaum pemuda.

"Karna seharunya gebernur Banten Wahidin halim punya pertimbangan ketika hal apapun baik yang di ucapkan mau pun yang di kerjakan," tegasnya.

Misbah menjelaskan Seharusnya pada saat buruh melakukan beberapa kali aksi, Gubernur Banten seharusnya menemui dan mendengarkan apa yang menjadi keinginan masa aksi buruh.

"Karena meski bagaimana pun buruh juga bagian dari masyarkat banten yang pernah milih dia juga jadi gubernur pada akhirnya di balik kericuhan yang ia buat sendiri melaui statmen yang tidak pantas di ucapkan kepada buruh, malah orang lain yang di maki dan di korbankan salah satunya satpol pp.
Bahkan untuk segera menindak tegas para buruh yang memaksa masuk dan menduduki kursinya untuk segera di tangkap," jelasnya.

Misbahudin juga menambahkan seharusnya ini jadi pembelajaran atas kesalahan, bukan mengeluarkan statmen menindak tegas atas aksi buruh.

"Dan saat ini 6 buruh dilaporkan oleh Gubernur banten sendiri dan di jadikan tersangka atas tindakan aksi yang di lakukan oleh para buruh di mana hati nurani seorang gubernur mempenjarakan rakyatnya sendiri," tambahnya.

Secara pribadi maupun organisasi kumala perwakilan serang menilai, Gubernur Banten sangat tidak mempunyai moral kemanusiaan dan sangat tidak mencerminkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab terhadap masalah yang ia buat sendiri padahal.

"Kami, Kumala perwakilan serang yang selalu konsisten terhadap gerakan di Banten, Maka dengan ini Kumala perwakilan serang, menuntut keras kepada Wh-Andika untuk segera mencabut atas 6 orang buruh yang telah di jadikan tersangka atas aksi pada hari rabu tanggal 22/12. Dan Kumala sangat menuntut Wh-Andika untuk meminta maaf kepada seluruh masyarkat banten atas dinamika yang saat ini terjadi terutama kepada buruh," tegasnya. (Ferdinan).

Editor: Rahman Malik

Tags

Terkini

HUT Ke-16,SMPN 4 Malingping Gelar turnamen Bola Voli

Sabtu, 11 Februari 2023 | 13:21 WIB

Airin Ajak Mahasiswa Untirta Berinovasi Untuk Bangsa

Kamis, 17 November 2022 | 03:19 WIB

Pelajar Berprestasi Cilegon Terima Kadeudeudeh

Jumat, 2 September 2022 | 16:31 WIB
X