Fajarbanten.com - Bank Indonesia mengungkapkan bahwa dilihat dari Survei properti residensial, kenaikan harga rumah di Batam, Kepulauan Riau, tercatat paling tinggi se-Indonesia secara tahunan atau year on year (YoY) sepanjang kuartal IV-2014 hingga kuartal IV-2015. Pertumbuhan harga rumah di Batam periode tersebut mencapai sebesar 17,77%.
BI menjelaskan, secara umum harga properti residensial mengalami kenaikan yang melambat. Pertumbuhan harga properti residensial secara tahunan tercatat hanya sebesar 4,62%. Angka tersebut melambat dibandingkan 5,46 persen pada triwulan III-2015 dan 6,29% pada triwulan IV-2014.
Dilihat berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga rumah terendah terjadi pada rumah tipe besar yakni 3,10%. Sementara rumah tipe kecil mengalami kenaikan harga paling tinggi 6,80%. Berdasarkan wilayah, sementara kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Batam 17,77%.
Demikian halnya dengan kinerja harga properti residensial secara triwulanan. Pada triwulan IV-2015 indeks harga properti residensial berada pada level 190,02 atau tumbuh tipis hanya 0,73%. Catatan ini melambat 0,99% dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Secara triwulanan, perlambatan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe besar. Hasil survei mengindikasikan kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah dengan pergerakan terendah pada rumah tipe besar yakni 0,38%.